Saturday 8 December 2012

PASAR BUAH DAN SAYUR






       Pasar gamping adalah pasar buah dan sayur  yang tergolong aneh berada di kecamatan gamping kabupaten sleman yogyakarta yang terletak disebelah barat kota yogya jl wates km 5, atau masyarakat jogya menyebutnya dengan pasar sentral pasar ini menurut geografis kota yogyakarta terletak di wilayah kabupaten bantul tetapi pada kenyataannya pasar sentral dimasukkan kedalam wilayah kabupaten sleman pasar ini buka pada pukul 14.00 dan tutup sekitar 21.30 WIB. Pasar ini sendiri telah ada diperkirakan sejak jaman kerjaan mataram dan sebelum kerajaan mataram di bagi menjadi dua kerajaan Kerajaan Mataram I atau Mataram Lama, pasar gamping pada jaman dulu adalah tempat bertemu atau tempat persinggahan para pedagang setanah jawa para pedagang ini membawa dagangannya dengan menggunakan gerobak yang di tarik oleh seekor sapi pada jamannya seseorang yang berdagang dengan menggunakan alat traportasi sperti itu berarti orang kaya yang memiliki strata sosial yang tinggi melebihi yang lainnya. 

          Kerajaan Mataram I atau Mataram Lama, nama sebuah kerajaan berlatar belakang Hindu-Buddha di Jawa Tengah pada abad ke-9 sampai ke-10 Masehi, Mataram Islam, atau disebut juga Mataram II kerajaan di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17 yang dipimpin dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit,  dengan Sultan Agung dari Mataram sebagai penguasa monarkinya yang paling terkenal. Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-masa akhir menjelang keruntuhannya.  

             Jalan menuju pasar sentral dulunya hanyalah berupa tanah biasa dan belum beraspal seiring berkembangnya pasar tersebut pamerintah setempat membuat jalan beraspal agar masyarakat lebih mudah untuk ketempat itu dan perekonomian bisa berputar. Pasar sentral sangat ramai sekali pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB karena pada jam jam tersebut banyak yang pulang dari kantor dan mampir sekedar untuk berbelanja kebutuhan pokok atau buah buahan dulunya pasar ini hanya menjual hasil bumi berupa sayur sayuran yang merupakan hasil pertanian tidak seperti sekarang sudah beraneka ragam yang dijual ditempat ini dan pasar ini dulunya hanyalah terbuat dari bambu yang berbentuk kerucut dan di sekat sekat dan kalau hujan tiba pasar ini seperti kebanjiran. Pasar yang buka pada siang hari dan tutup pada malam hari ini menjual berbagai macam kebutuhan dapur seperti sayur, rempah2, buah2an, ikan, ayam, daging, dan masih banyak lagi yang lainnya. Rata2 penjual atau pedagang di pasar ini adalah ibu2 yang berusia sekitar 50 tahunan banyak diantara ibu2 ini yang tidak hanya menjual buah buahan bahkan banya di antara mereka yang  berdagang sayur mayur dan ayam potong dan bukan hanya ibu2 saja, bahkan bapak2 juga turut ambil bagian dengan berjualan ikan asin, lele atau hanya sekedar membantu sang istri berjualan. 

         Konsumen di pasar gamping ini meliputi berbagai macam usia mulai dari 15 tahunan hingga 50 tahun keatas para konsumen di pasar gamping kebanyakan adalah ibu ibu yang membeli rempah2, sayur dan daging tetapi yang mendominasi adalah sayur karena ke esokan harinya para konsumen ini juga akan berjualan warteg/atau yang biasa disebut orang yogya nasi rames. Pasar gamping saat ini sudah banyak sekali mengalami perubahan baik dari letak maupun bangunannya yang sekarang sudah terbuat dari semen/beton seiring perkembangan jaman pasar gamping tidak hanya menjual sayur sayuran seperti dulu lagi bahkan sekarang pada malam hari ada yang membuka lapak dengan berdagang berbagai macam suku cadang sepeda motor (second/bekas), tetapi tidak sebanyak dipasar klitikan sewaktu masih di selatan Tugu Yogya Kembali (Monjali).

          Pasar sentral yang terletak dipinggiran kota yogya ini tergolong strategis karena pasar ini berada dipintu barat kota yogyakarta yang merupakan pintu masuk dan keluar dari kota lain yang terletak di sebelah barat jogyakarta kebanyakan masyarakat yang akan bepergian keluar kota baik yang menggunakan kendaraan sepeda motor atau mobil yang keluar dari arah barat dan menyempatkan diri untuk mampir sekedar membeli buah buahan untuk bekal selama dalam perjalanan atau untuk oleh-oleh buat sanak saudara atau tetangga. Pedagang buah buahan dipasar sentral terletak di pinggir jalan sehingga memudahkan konsumen dalam memilih buah buahan sesuai selera dan tak perlu jauh jauh berjalan kaki. tidak seperti pedagang sayur, ikan, dan daging yang terletak cukup jauh dari jalan raya.

             Tempat parkir di dalam pasar sentral cukup luas bahkan truk truk besar pengangkut buah dan sayur dari dalam atau luar kota bisa parkir dan menginap di situ, tetapi anehnya konsumen yang umumnya pakai kendaraan roda dua jarang sekali ada yang mau membayar karcis parkir apabila mereka mau masuk kepasar itu pedahal di pasar sentral ada dua penjaga karcis parkir baik dari sisi utara atau selatan, penjaga parkir sendiri seolah sudah terbiasa dengan hal itu bahkan mereka membiarkan orang orang yang masuk tanpa membayar karcis parkir.